Hidup yang telah berlalu sekian tahun telah mengikis masa-masa perjuangan untuk mencari harapan-harapan yang terbayang antara kisah-kisah kasih yang sambung yang tertatih-tatih dan yang terempas duka.
Kehidupan yang telah digariskan olehNya semakin menunggu untuk dipijak walaupun tak ada daya upaya tuk menerima kisah-kisah yang baru dengan kasih-kasih harapan.
Satu, dua, tiga telah meluka dan meregam, entah kapan kebahagian itu datang. Seakan hidup adalah satu dengan penderitaan.
Selasa, 29 Desember 2009
Jumat, 11 Desember 2009
Ayank
Ayank...
Mengapa dirimu sejak dulu selalu begitu dan mulai...
Yach untuk memulai apakah kau yakin kalau kau tidak akau kecewa ?
Cobalah kau pikirkan. Aku tahu hidupmu belum pernah merasa bahagia dan kasih sayang yang kau cari belum kau temui
Ayank...
Tak jerakah kalau kau kembali dipermainkan oleh kekasih...
Apakah penderitaan yang ada tidak cukup.
Kutahu sudah banyak yang kau alami.
Ayank...
Resapilah !
Cintat itu butuh pengorbanan
Kalau kau setia terhadap cinta itu maka...
Insya Allah...
Kebahagian itu ada pada dirimu
Percayalah !
Mengapa dirimu sejak dulu selalu begitu dan mulai...
Yach untuk memulai apakah kau yakin kalau kau tidak akau kecewa ?
Cobalah kau pikirkan. Aku tahu hidupmu belum pernah merasa bahagia dan kasih sayang yang kau cari belum kau temui
Ayank...
Tak jerakah kalau kau kembali dipermainkan oleh kekasih...
Apakah penderitaan yang ada tidak cukup.
Kutahu sudah banyak yang kau alami.
Ayank...
Resapilah !
Cintat itu butuh pengorbanan
Kalau kau setia terhadap cinta itu maka...
Insya Allah...
Kebahagian itu ada pada dirimu
Percayalah !
Daun
Dan lembut bergayut
Warna suran dalam sunyi
Iris tafsir belantara
Rendam tengadah muka ambilkan tangan-tangan mencuci hingga hilang semua daki, ambilkan tangan-tangan memulas yang patah yang terbawa untuk pungkir warna suram
Nantikan mentari resap
Idam suasana cerah
Naikkan ke angan rasa
Gelap pandang tertera
Sampai angin menghembus masa
Ikhlaskan diri terbawa duka
Harapkan tubuh jadi berguna.
Warna suran dalam sunyi
Iris tafsir belantara
Rendam tengadah muka ambilkan tangan-tangan mencuci hingga hilang semua daki, ambilkan tangan-tangan memulas yang patah yang terbawa untuk pungkir warna suram
Nantikan mentari resap
Idam suasana cerah
Naikkan ke angan rasa
Gelap pandang tertera
Sampai angin menghembus masa
Ikhlaskan diri terbawa duka
Harapkan tubuh jadi berguna.
Teka-tekiNya
Desau syair sunyi berbisik kabarkan duka daun jatuh
Kikis debu n'tuk sucikan kata dan matikan lampu-lampu merangkak serta susupkan diangan rasa, jerat raga bisu tuk simpulkan suasana tak terjawab, tebang kendali jiwa tuk murnikan langit dengan purnama pekat.
Disaat lampus peti mati tutup sarat kapas bergumpal, tebar bau derita dan bahagia, menepis galau selera, mengalir suara kudus menggema dalam hati.
Teka-tekinya Nya.
Kikis debu n'tuk sucikan kata dan matikan lampu-lampu merangkak serta susupkan diangan rasa, jerat raga bisu tuk simpulkan suasana tak terjawab, tebang kendali jiwa tuk murnikan langit dengan purnama pekat.
Disaat lampus peti mati tutup sarat kapas bergumpal, tebar bau derita dan bahagia, menepis galau selera, mengalir suara kudus menggema dalam hati.
Teka-tekinya Nya.
Cukup
Cukup !
Tidak dengan susah payah
Mencari mengais daki
Namun semua memadai
Tanpa habis-habisan dikerjai
Tidak dengan susah payah
Mencari mengais daki
Namun semua memadai
Tanpa habis-habisan dikerjai
Langganan:
Postingan (Atom)